Puing wajahmu


                Puing Wajahmu




kembali menatap langit,
mencari sisa-sisa puing wajahmu, yang runtuh berkeping-keping,

dimana kau bersembunyi?
di antara awan,  di balik rembulan,
atau kah di kabut malam,

Oh Tuhan,

langit mu begitu membutakan,
penuh dengan tipu daya hayalan,
engkau hadirkan bulan,
tapi matahari kau tenggelamkan,
engkau nampakkan pelangi,
sekejap, kau lebih memilih menurunkan hujan,

Oh Tuhan, aku terluka di balik keindahanmu.

0 Response to "Puing wajahmu"

Post a Comment