Digugurkan Zaman
ketika aku digugurkan zaman,
bibirku di bungkam tragedi percintaan,
diam akan menjadi pilihan,
lantas aku mengendap-endap,
menyelami gaduhnya dunia,
dari nyawa yang mempesona,
aku terus bersembunyi,
di dalam ladang,
ataupun di dalam hutan,
tertiup angin,
kadang pergi ke bulan,
menunggangi kebebasan,
dan aku akan kembali ke hutan,
dengan jiwa murka yang selama ini aku tandaskan di kebisuan.
0 Response to "Digugurkan Zaman"
Post a Comment