Aku dan Bayanganku
aspal hitam 3km panjangnya,
aku berjalan menyusuri hujan,
bajuku kumal menenteng buku jajanan,
langkahku pasti namun mataku ragu,
seakan ada yang membuntutiku,
langkah jemari kaki kuhenti sejenak,
rasa takut memburu jantungku,
kulihat,dia balas melihatku,
kutodongkan wajah garang,
dia semakin garang,
kubiarkan jemari jemariku melangkah cepat,
berharap aku tak terlambat,
kucoba mengintip dari balik bulu mataku,
tampangnya kekar menggelegar,
matanya bersinar penuh karisma,
senjata ditangan seakan memburu kebebasan,
lidahku kelu suara ingin berseru,
mulut ingin teriak namun bisu,
dengan merah darah di mataku,
kutatap dia dengan gagahku,
kubuka lebar pupil mataku,
dia siapa ??
dia sedang apa di genangan air hujan itu ??
kuhela nafas panjang dari hidung hingga kerongkongan,
dan akhirnya aku baru sadar,
dia adalah aku,
aku yang ada di genangan hujan itu,
aku yang ada di trotoar,
aku yang tertindas sewaktu hujan,
aku yang terlindas oleh roda besi,
dia siapa ??
dia adalah aku.
0 Response to "Aku dan Bayanganku"
Post a Comment