Suara yang Terbuang

kusadari,

kicau burung cemara tak lagi merdu,
rumahnya di bakar kepentingan,
mereka terbang membangun rumah,
digusur karna dianggap menganggu pemandangan,
kadang menempel di tembok,
kembali dicabut katanya tempat fasiltas umum,
membangun di trotoar,
katanya tempat orang lalu lalang,

lantas mereka bertanya,
tempat mana yang pantas untuk para koruptor,
jika kami terus menjadi orang yang terbuang.

0 Response to "Suara yang Terbuang"

Post a Comment