selalu kutemukan cahaya,
di setiap akal sehat ku mencari kata-kata,
terkadang jidatku membentur kosakata,
namun jiwaku bisa menembus tembok makna,
kujilat malam hingga malam kembali datang,
kulumat puisi dari pesiur ternama hingga penulis sastra lama,
bukan salahku melahirkan kata-kata itu,
tapi bagaimana bisa menyalahkanku,
jika ku lahir dari peradaban orde baru,
kata-kata itu terus menagih nyawaku,
merekomendasikan sajak pilu.
0 Response to "Kata-Kata itu Menagih Nyawaku"
Post a Comment