Nurani kau bakar dengan uang,
Suara kau bayar dengan jabatan,
hanya untuk lelang jabatan,
Namamu keluar dari corong-corong anarki,
tersebar di koran dan media kawan,
apa hanya untuk daftar di barisan nama-nama penguasa,
demokrasi sudah usai,
namun kau menuduh itu kecurangan,
Tapi,tetap lah kebenaran yang menang,
lantas sekarang kau terkatung-katung mencari punggung
pasukan,
untuk menutupi wajahmu yang di penuhi cacian.
Sungguh Malang Jendral !
Thursday, August 21, 2014
0 Response to "Jendal ku yang perkasa"
Post a Comment