Jendal ku yang perkasa

Nurani kau bakar dengan uang,
    Suara kau bayar dengan jabatan,
    hanya untuk lelang jabatan,
    Namamu keluar dari corong-corong anarki,
    tersebar di koran dan media kawan,
    apa hanya untuk daftar di barisan nama-nama penguasa,
   
      demokrasi sudah usai,
    namun kau menuduh itu kecurangan,
    Tapi,tetap lah kebenaran yang menang,
   
      lantas sekarang kau terkatung-katung mencari punggung
      pasukan,
    untuk menutupi wajahmu yang di penuhi cacian.
   
      Sungguh Malang Jendral !

0 Response to "Jendal ku yang perkasa"

Post a Comment